Setelah berpuasa seharian, saat berbuka pun menjadi waktu yang sangat
dinanti. Menu camilan gorengan biasanya menjadi hidangan yang dipilih
setelah menyantap yang manis-manis. Tapi sebaiknya jangan buka puasa
dengan gorengan. Mengapa? Selain karena gorengan adalah makanan yang
tidak sehat untuk tubuh, gorengan membawa efek yang tidak baik untuk
aluran tenggorokan dan juga saluran pencernaan, terutama mereka yang
seharian mengosongkan perutnya. Makanan yang tinggi lemak akan membuat
seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung.
Lemak akan merangsang tenggorokan dan membuatnya gatal sehingga mudah
terserang batuk. Selain itu, dengan adanya lemak, lambung akan cepat
terisi tapi lebih lambat dicerna, alhasil seseorang akan merasa sudah
kenyang dan tidak akan cepat lapar padahal baru makan dalam porsi
sedikit. Hal ini sebenarnya tidak baik untuk orang yang baru berbuka
puasa. Karena setelah 14 jam lambung kosong, tubuh butuh nutrisi yang
cukup, tapi dengan adanya lemak tubuh akan merasa sudah kenyang dan
akhirnya penyerapan nutrisi pun terhambat karena hanya sedikit nutrisi
lainnya yang masuk dalam tubuh.
Selain gorengan, pola berbuka puasa pun
sebaiknya diperhatikan karena banyak masyarakat yang masih salah
praktik. Mereka yang sudah berbuka dengan yang manis, langsung menyantap
makanan besar karena saking laparnya. Padahal menurut ahli gizi klinik,
dr. Fiastuti Witjaksono, M.S SpGK sebaiknya perut perlu persiapan untuk
bisa menerima makanan dalam keadaan tenang dan tidak terburu-buru.
"Bagusnya makan besar setelah salat Magrib dulu, karena itu akan
membantu mempersiapkan saluran pencernaan menghadapi makanan dalam
jumlah besar setelah 14 jam kosong," ujar Fiastuti Selain karena memicu
perasaan yang tidak nyaman di perut, langsung menyantap makan besar
setelah waktu berbuka juga tidak baik untuk penderita maag karena
lambungnya akan mengalami shock. Prinsip berbuka menurut Fiastuti,
hendaknya berbuka dengan yang manis untuk mengganti glukosa darah,
makanlah sesuai porsi tubuh dan juga harus lengkap gizinya tanpa ada
yang dikurangi atau dilebihkan. "Prinsipnya kan hanya menggeser waktu
makan saja, jadi tidak ada yang berubah, yang penting seimbang," ujar
dokter yang memiliki menu favorit berbuka puasa dengan setup buah itu.
Selamat berbuka puasa.
Sumber: Detik Health
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment