Para ilmuwan meyakini ini merupakan mekanisme pertama yang bisa menjelaskan mengapa stres kronis dan adrenalin tinggi akhirnya bisa menyebabkan kerusakan DNA yang terdeteksi.
"Ini bisa memberi kita penjelasan yang masuk akal tentang bagaimana stres kronis dapat menyebabkan berbagai kelainan dan gangguan kondisi manusia lebih dari sekadar rambut beruban, jelas penulis senior Robert J Lefkowitz MD dan James B Duke, professor bidang kedokteran dan biokimia Howard Hughes Medical Institute (HHMI) dan Duke University Medical Centre.
P53 adalah protein penekan tumor dan dianggap sebagai salah satu wakil yang mencegah kelainan genom.
"Studi ini menunjukkan bahwa stres kronis menyebabkan penurunan tingkat p53 berkepanjangan," kata Makoto Hara PhD di laboratorium Lefkowitz.
"Kami berhipotesis bahwa ini adalah alasan untuk penyimpangan kromosom pada tikus mengalami stres kronis.
So, jangan anggap sepele dampak dari STRES, nikmati hidup, ikhlas, adalah kuncinya. -_^
{ 0 comments... Views All / Send Comment! }
Post a Comment